Thursday, December 15, 2011

Mencegah Rambut Rontok

Studi terbaru di Prancis menyebutkan,orang dengan kebotakan dini kemungkinan berisiko dua kali lebih besar menderita kanker prostat di kemudian hari.

Kebotakan rambut, khususnya pada para pria, adalah salah satu masalah yang paling sering dikeluhkan. Apalagi bila terjadi pada usia yang relatif masih muda. Selain tidak indah dipandang dan menimbulkan rasa minder saat berhadapan dengan orang lain,kebotakan pada pria usia 20-an ternyata juga mengandung risiko lebih tinggi untuk menderita penyakit berbahaya. Sebuah studi terbaru di Prancis menunjukkan, pria yang menderita kanker prostat dua kali memiliki kemungkinan untuk memperlihatkan tanda-tanda kebotakan pada usia 20-an,daripada mereka tanpa kanker prostat.Namun, pria yang mulai rontok rambutnya sejak berusia 30-an atau 40-an tidak mendapatkan risiko yang sama.
Meski begitu, tim peneliti mencatat, orang yang mengalami kebotakan pada usia 20-an tidak menghadapi risiko lebih tinggi mengembangkan sel kanker atau tumor agresif pada usia dini.Mereka juga mengungkapkan belum mengetahui apakah seorang laki-laki yang mengalami kerontokan rambut pada usia muda dapat mengambil manfaat dari skrining kanker prostat. “Saat ini tidak ada bukti kuat yang menunjukkan manfaat dari populasi umum saat melakukan skrining kanker prostat,” kata penulis studi Dr Philippe Giraud dari European Georges Pompidou Hospital di Paris, Prancis, dalam rilisnya melalui European Society for Medical Oncology.

“Kami perlu cara mengidentifikasi orang yang berisiko tinggi untuk mengembangkan penyakit ini,”tambahnya seperti dilansir HealthDay.com. Memperhatikan bahwa hormon androgen pada pria yang terkait dengan rambut rontok juga berhubungan dengan kanker prostat, Giraud dan para peneliti lain menyebutkan perlunya studi lebih lanjut untuk melihat apakah intervensi yang mungkin cocok untuk pria dengan botak pada usia dini. “Dokter musti tahu, bagian mana yang menjadi target skrining dan juga dipertimbangkan untuk tindakan kemoterapi dengan menggunakan obat antiandrogen seperti finasteride,”tuturnya.

“Kebotakan pada usia 20-an tahun sebenarnya dapat menjadi salah satu faktor risiko yang mudah dikenali,dan saat ini akan lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mengonfirmasi tentang hal itu,” kata Giraud, yang juga seorang profesor bidang onkologi radiasi di Paris Descartes University. Laporan temuan dari tim Giraud dipublikasikan dalam edisi online jurnal Annals of Oncology edisi 15 Februari 2011.

Para peneliti mencatat bahwa pola kebotakan pada pria (atau biasa disebut androgenic alopecia) adalah sangat umum,memengaruhi sekitar separuh dari semua pria di beberapa tahap dalam kehidupan mereka.Sebelumnya,hal ini dikaitkan dengan konversi testosteron menjadi hormon androgen,dan androgen juga telah lama diketahui terlibat dalam perkembangan dan pertumbuhan kanker prostat. Obat finasteride—yang digunakan untuk mengobati kebotakan— mampu menghalangi konversi testosteron menjadi hormon androgen yang menyebabkan rambut rontok, dan obat ini telah terbukti dapat menurunkan kejadian kanker prostat. Untuk mengeksplorasi kemungkinan hubungan antara pola kebotakan dan kanker prostat,tim peneliti menghabiskan waktu lebih dari dua tahun untuk menganalisis perkembangan penyakit dan pola rambut rontok pada 388 pria dengan kanker prostat.

Quote:
Para pria itu didiagnosis antara usia 46 dan 84 tahun.Mulai 2004,para peneliti meminta mereka untuk menunjukkan apakah mereka pernah atau tidak mengalami kebotakan sebelumnya, kapan mereka mulai mengalami kerontokan rambut dan secara khusus menyebutkan jenis rambut apa saja yang sudah rontok pada usia 20, 30, dan 40.

Sebanyak 281 pria sehat terdaftar dalam studi untuk perbandingan. Tim peneliti menemukan bahwa 37 orang dari pasien kanker prostat (dan 14 orang di antaranya dari pria sehat) telah mengalami beberapa bentuk kerontokan rambut pada usia 20 tahun,mulai garis rambut mundur ke belakang hingga menyebabkan botak di bagian atas kepala,atau kombinasi keduanya. Penulis melaporkan, segala bentuk rambut rontok pada usia 20 dikaitkan dengan kemungkinan dua kali lipat berisiko kanker prostat, tanpa pola khusus rambut rontok yang dapat dikenali dari risiko dari gejala yang lain.

Tim peneliti memperingatkan, bagaimanapun masih terlalu dini untuk menyimpulkan ada kaitan antara kebotakan rambut dan kanker prostat. Sementara itu, Dr Nelson Neal Stone, seorang profesor bidang urologi dan onkologi radiasi di Mount Sinai School of Medicine di New York City,Amerika Serikat, setuju bahwa penelitian ini sebagai umpan sebuah gagasan baru.“Ini sama sekali tidak meyakinkan,” imbuhnya. “Pertama-tama yang harus dilihat, jumlah pasien yang terlibat dalam penelitian sangat rendah sehingga membuat interpretasi dan aplikasi yang dikaitkan dengan populasi umum sangat berisiko,”katanya. “Tetapi, kita tahu bahwa ada faktor genetik yang membuat kanker prostat lebih umum berkembang di masyarakat,”tukas Stone.

“Sebagai contoh, pria yang memiliki saudara satu tingkat di atasnya— paman, ayah atau saudara pria—yang memiliki diagnosis kanker prostat dapat berisiko 2,5 sampai tiga kali lebih besar untuk mengembangkan kanker prostat daripada pria yang tidak memiliki keturunan seperti itu. Dan, faktor genetika juga memainkan peran penting pada pria yang mengalami kebotakan dini,”papar Stone. “Jadi, Anda memiliki dua faktor genetik yang mungkin dapat berhubungan di antara keduanya, dan masing-masing terkait dengan tingginya kadar hormon pria pada usia muda. Jadi, mungkin faktor hormon yang paling banyak terkait pada keadaan ini,” aku Stone. “Tetapi memang, itu sangat sulit untuk dibuktikan,”pungkasnya.
Rambut adalah mahkota bagi setiap wanita. Sedangkan pria seringkali bermasalah dengan kebotakan. Rambut Rontok adalah salah satu masalah yang kerap terjadi pada kita. Untuk mengatasinya, coba beberapa tips berikut ini:



Quote:
1. Hindari menyisir saat rambut dalam keadaan basah.
Biarkan saja rambut anda kering secara alami. Rambut yang basah lebih mudah lepas jika tertarik sedikit saja. Kebiasaan menyisir rambut ketika basah harus anda hentikan mulailah merawat dan menyayangi rambut anda agar anda tidak mempunyai rambut rontok.

2. Pilihlah sisir dengan gerigi yang jarang.
Jika anda menggunakan kerudung atau akan memakai topi, sebaiknya sisir rambut anda terlebih dahulu (sebaiknya gunakan penyubur rambut & obat rambut rontok untuk perawatan rambut anda). Cara ini akan membuat rambut anda lebih terjaga dengan rapih sekaligus dapat melancarkan peredaran darah di kepala.

3. Jangan terlalu sering menggunakan pengering rambut atau hairdryer.
Jika anda terpaksa menggunakannya sebaiknya pakai suhu yang rendah. Perhatikan juga jarak rambut dengan pengering. Usahakan jaraknya sekitar 10 - 15 cm dari batang rambut. Keseringan mengeringkan rambut akan membuat kelembaban rambut anda rusak.

4. Sering-seringlah menggerai atau mengurai rambut anda.
Apalagi saat anda tidur. Hilangkan kebiasaan mengikat atau menjepit rambut dengan kencang. Hal itu dapat membuat rambut anda mudah patah dan rontok. Selain itu kebiasan mengikat rambut bisa membuat pertumbuhan rambutmu tidak bagus.

5. Untuk menjaga kelembaban rambut, sebaiknya gunakan pelindung kepala seperti scarf, topi atau payung ketika anda berada di bawah sinar matahari atau gunakan.


6. Agar rambut lebih sehat dan juga terlihat modis, seringlah mengubah garis belahan dan gaya rambut anda.
Mengubah belahan menghindari kulit kepala yang sama terkena matahari dalam waktu panjang. Hal ini dapat mencegah kerontokan secara perlahan.

7. Lakukan perawatan pada rambut secara khusus setidaknya minimal 2 minggu sekali.
Lakukan kegiatan creambat, masker dan hair spa untuk memperindah dan menyehatkan rambut anda. Anda mengidamkan rambut indah dan sehat? Ikuti tips ini mulai sekarang. Tunggu apa lagi.
Load disqus comments

0 komentar