Kata siapa kalau kota sihir hanya ada di Hogsmeade? Ternyata kota sihir
tak hanya ada di Novel Harry Potter karangan penulis JK Rowling. Kota
Sihir memang benar-benar ada, Letaknya di Amerika serikat atau lebih
tepatnya di Negara bagian Massachusetts. Kota ini secara resmi telah
ditetapkan sebagai kota sihir oleh Michael Dukakis, gubernur
Massachusetts pada masa itu. Kota ini ditetapkan sebagai kota sihir
karna di Kota ini, pernah terjadi suatu peristiwa yang sangat mengerikan
(pastinya ada hubunganya dengan sihir). Yaitu peristiwa The Salem Witch
Trials , yaitu peristiwa dimana lebih dari 150 penduduk kota ini
ditangkap, diadili, dan dihukum hanya karna dianggap mempraktekan ilmu
sihir.
Kota Salem ini berdiri pada tahun tahun 1629. Pada tahun 1641 hukum
Inggris mulai diterapkan di kota ini (pada masa itu, Amerika serikat
masih terdiri dari koloni-koloni Inggris) Dan salah satu hukum yang
ditetapkan di kota ini adalah bahwa segala sesuatu yang berhubungan
dengan praktek sihir merupakan pelanggaran berat. Tahun 1688, Martha
Goodwin, seorang remaja penduduk lokal disana bertengkar dengan seorang
tukang cuci bernama Goode Glover yang memicu kemunculan ilmu sihir
ini.Martha kemudian mendapat penyakit aneh, disusul kemudian saudara
lelaki dan kedua adik perempuannya mengalami hal serupa. Glover kemudian
ditangkap karna dianggap telah mempraktekan ilmu sihir kepada keluarga
Goodwin.
Kemudian seorang pendeta bernama Cotton Mather menemui Glover untuk
membujul Glover agar segera mengakui perbuatanya, karna jika tidak, maka
ia akan dijatuhi hukuman gantung oleh pengadilan setempat. Tapi muka
Glover malah menjadi seram dan menakutkan kemudian pada tahun baru 1692,
Abigail Williams (11 tahun) dan Elizabeth Parris (9 tahun) menderita
penyakit yang sama dengan anak-anak keluarga Goodwin empat tahun lalu.
Selang kemudian seorang gadis bernama Ann Putnam Jr. dan beberapa gadis
lain pun mengalami hal serupa. Pada pertengahan bulan Februari 1692,
seorang dokter menganggap apa yang dialami oleh penduduk Salem itu
adalah akibat dari ilmu sihir.
Tituba, seorang budak wanita diidentifikasi sebagai orang aneh karena
dia pernah memberi makan anjingnya sepotong kue buatannya yang diberi
nama kue sihir beberapa hari sebelumnya. Beberapa penduduk lain menuduh
Sarah Good dan Sarah Osborne sebagai penyihir. John Hathorne dan
Jonathan Corwin dari kepolisian setempat memeriksa Tituba, Sarah Good
dan Sarah Osborne atas tuduhan itu. Tituba mengaku bahwa praktek
sihirnya didapat dari Goode Glover dan Sarah Osborne.
Kemudian ada tiga orang bernama Mercy Lewis, Mary Walcott dan Mary
Warren mengaku tertular penyakit aneh dari Ann Putnam Jr. Ann menuduh
Martha Cory adalah seorang penyihir, begitu pula Abigail Williams
menuduh Rebecca Nurse. Deputi Samuel Brabrook juga menangkap Dorcas Good
yang kemudian diperiksa oleh kedua polisi Hathrone dan Corwin, mereka
juga menangkap Rebecca Nurse.
Selanjutnya Elizabeth Proctor dan Sarah Cloyce (adik dari Rebecca Nurse)
dituduh sebagai penyihir, setelah Sarah Cloyce membela habis-habisan
kakaknya dan mengatakan bahwa kakaknya itu bukan penyihir. Hal yang sama
terjadi pada John (suami dari Elizabeth Proctor) sewaktu dia membela
istrinya dan menjadikan dia lelaki pertama yang tertuduh sebagai
penyihir. Aksi tuduh menuduh inipun semakin berkembang dan membuat
banyak orang ditangkap (baik lelaki maupun perempuan) dan dimasukan ke
penjara.
Tanggal 27 Mei 1692, keadaan kota Salem semakin memanas. Pengadilan pun
digelar. Bridget Bishop adalah wanita pertama yang diadili karena
Elizabeth Booth (perempuan yang menuduhnya penyihir) terbukti mendapat
gejala penyakit aneh tersebut, Bridget Bishop-pun dihukum gantung.
Selanjutnya Rebecca Nurse, Susannah Martin, Elizabeth Howe, Sarah Good
dan Sarah Wildes diadili dan mereka pun digantung di Gallows Hill.
Kemudian George Jacobs Sr., Martha Carrier, George Burroughs, John
Willard, John and Elizabeth Proctor diumumkan bersalah dan mereka pun
juga digantung, kecuali Elizabeth Proctor karena dia sedang mengandung.
Disusul Martha Corey, Mary Easty, Alice Parker, Ann Pudeator, Dorcas
Hoar dan Mary Bradbury. Tuduhan penyihir pun bertambah dengar hadirnya
Giles Cory.
17 September 1692, Margaret Scott, Wilmott Redd, Samuel Wardwell, Mary
Parker, Abigail Faulkner, Rebecca Earnes, Mary Lacy, Ann Foster dan
Abigail Hobbs diadili dan dijatuhi hukuman gantung. Apa yang dialami
Giles Cory lebih sadis dan mengerikan, lelaki itu ditindih dengan batu
besar sampai mati karena dia menolak untuk mengakui kesalahannya dan itu
memakan waktu dua hari hingga dia tewas. Beberapa hari kemudian Martha
Cory, Margaret Scott, Mary Easty, Alice Parker, Ann Pudeator, Willmott
Redd, Samuel Wardwell dan Mary Parker dihukum gantung.
Tanggal 3 Oktober 1692, Pendeta Increase Mather, presiden dari Harvard
College (ayah dari Pendeta Cotton Mather) mengumumkan cara penggunaan
bukti-bukti sihir di pengadilan. Tetapi Gubernur Phipps mengatakan bahwa
bukti-bukti itu tidak berlaku pada pengadilan ilmu sihir. Pada musim
gugur, Gubernur Phipps membebaskan beberapa tersangka yang tidak cukup
bukti. Hakim Stoughton mendapat perintah dari Gubernur untuk melanjutkan
proses pengadilan ilmu sihir dan menghukum gantung para wanita walaupun
mereka sedang hamil, dikarenakan itulah Hakim Stoughton mundur dari
jabatannya sebagai Hakim kota.
Akhirnya, 49 dari 52 orang tersangka dibebaskan termasuk Tituba yang
kemudian dijual kepada tuannya yang baru. Pada musim panas Gubernur
Phipps memohon maaf kepada seluruh tersangka yang masih tersisa di dalam
penjara. Hingga tahun 1697 Pengadilan kota mengakui kesalahan telah
memenjarakan dan menghukum mati banyak orang tanpa bukti yang jelas dan
menentukan hari puasa dan soul-searching atas tragedi di kota Salem itu.
Mereka pun mendeklarasikan bahwa tahun 1692 sebagai tahun tanpa hukum.
Kini, Kota salem kemudian menjadi sebuah kota wisata yang sarat akan
nilai supranatural. Peristiwa The Salem Witch Trials sampai sekarang
masih dikenang dan pengunjung kota Salem masih bisa melihat. Seperti di
The Witch House, rumah milik Hakim Jonathan Corwin, salah satu hakim
dalam peristiwa Salem Witchcraft Trials. Bangunan ini sekarang milik
Departemen Taman dan Rekreasi kota Salem dan dijadikan tujuan wisata
lengkap dengan program tur keliling, wisata sejarah, dan wisata
arsitektur. Selain itu, turis juga bisa mengunjungi The Salem Witch
Museum. Di museum ini pengunjung benar-benar seperti dibawa kembali ke
peristiwa mengerikan tersebut. Di museum itu ada pertunjukan drama
teater, narasi dan dialog serta cuplikan persidangan peristiwa itu. Ada
juga tur keliling menyaksikan sel-sel penjara buatan lengkap dengan
patung-patung terpidana yang mirip manusia asli.
Sekarang di kota ini memang banyak penduduk kota Salem yang memang
seorang Penyihir, atau lebih cocok disebut sebagai paranormal. tapi
walau begitu, jangan harap anda bisa menemukan penyihir yang
berpenampilan seperti Harry Potter disini kecuali pada malam Hallowen.
0 komentar